
"Ah, cuma burung-burung kecil!"
"Apa yang akan kamu lakukan terhadap burung-burung kecil itu??"
"Akan saya bawa pulang & saya pakai mainan. Saya suka mencabuti bulunya & pasti mereka akan ribut kesakitan. Ramai, pasti ramai & menyenangkan."
"Ya, tapi kan cuma sebentar. Burungnya kecil, pasti bulunya cepat habis. Lalu kalau sudah habis, mau kamu apakan lagi??"
"Saya punya dua ekor kucing di rumah. Mereka sangat suka makan burung. Apalagi burung kecil begini. Lucu kan melihat burung-burung yang sudah tidak berbulu mencoba menghindar dr kucing. Tapi pasti kucingku akan dapat memakan mereka dengan mudah."
Saya terdiam sesaat, lalu saya tanyakan pada anak itu lagi: "Anakku, bolehkah saya beli burung-burung itu??" Anak tersebut menatap saya dengan tercengang, lalu jawabnya:
"Bapak jangan main-main. Siapa yang mau burung liar begini??"
"Berapa??"
"Bapak, burung ini liar, tidak dapat bernyanyi, tidak indah. Ini burung biasa, tidak ada istimewanya. Apa menariknya untuk Bapak??"
"Berapa?? "
Si Anak memandang saya dengan tajam, lalu sambil tersenyum saya ulurkan uang 10 dolar kepadanya, & ia pun lalu meninggalkan sangkar burungnya & segera lari menghilang sambil berteriak-teriak kegirangan. Saya lalu melanjutkan perjalanan ke sini. Sesampai di suatu tempat yang agak rimbun, banyak pohon & perdu, saya berhenti lagi, & saya lepaskan ke-3 anak burung tadi. Nah sampai di sini, jelaslah sudah hal ikhwal kandang burung yang diletakkan di atas altar ini.
Kemudian Sang Pastor melanjutkan khotbahnya sbg berikut :
Suatu hari, Setan & Yesus ngobrol ber-2. Setan baru saja datang dari Taman Eden & lalu menyombongkan diri, katanya: "Yesus, aku baru saja menguasai sebuah dunia yang penuh dengan manusia. Aku sudah siapkan berbagai bujukan bagi mereka & pasti mereka tidak akan dapat menghindar. Pasti mereka akan termakan dengan segala tipu dayaku."
Tanya Yesus kepadanya: "Akan kau apakan mereka??" "Pokoknya aku akan menikmati semuanya, pasti mengasyikkan. Aku akan membujuk mereka supaya kawin cerai, saling selingkuh, saling membenci, saling mencederai & saling bunuh. Aku akan membujuk mereka untuk menjadi pemabuk, perokok, saling caci, saling hujat. Aku akan membantu mereka untuk menemukan & merakit bom agar lebih mudah bagi mereka untuk saling bunuh."
"Terus, kalau sudah begitu, apa yang akan kamu lakukan??" tanya Yesus dgn sabar.
"Aku akan binasakan mereka!"
"Berapa yang kamu minta untuk menebus mereka??" tanya Yesus.
"Jangan bercanda. Kamu tidak akan suka mereka, 'Sus. Mereka itu tdk baik. Kenapa Kamu tertarik dengan mereka? Aku yakin mereka akan membenci Kamu! Mereka akan meludahi Kamu, mencerca-Mu, & bahkan akan membunuh-Mu. Yakinlah, Kamu tidak akan tertarik dgn mereka!"
"Berapa??" tanya Yesus lg, lebih mendesak. Setan menatap Yesus tajam lalu katanya dgn tenang: "Murah, cukup air mata-Mu & darah-Mu." DAN YESUS PUN MEMBAYARNYA LUNAS. Sang Pastor pun mengakhiri kotbahnya.
RENUNGAN :
Mudah sekali manusia membuang Tuhannya bagai sampah, tapi kemudian bertanya mengapa dunia menjadi begitu menakutkan tak terkendali. Kita mudah sekali percaya apa yang ditulis koran, tapi kita selalu meragukan apa yg tertulis dlm Alkitab. Semua orang ingin masuk surga, tapi mereka tidak mempercayai, tidak memikirkan, mewartakan ataupun melaksanakan apa yang dikatakan oleh Alkitab.
Apakah dunia ini sudah separah itu?
Kita dengan mudah mengatakan: Aku percaya kepada Allah, tapi kita mengikuti setan, yg nota bene juga percaya kepada Tuhan. Kita dengan gampang sekali mengirim & mem-forward lelucon-lelucon & gosip-gosip melalui email/sms, sehingga dalam sekejap tersebar luas bagai api, tetapi jika mengenai Tuhan, kita berpikir beratus kali sebelum menekan tombol 'send'? Pembicaraan-pembicaraan mengenai hal-hal yg vulgar, kasar, keras, jorok, begitu mudah tersebar terbuka di mana-mana, tetapi diskusi mengenai Yesus sangat dibatasi, bahkan di sekolah maupun di tempat kerja ? Kita bisa begitu bersemangat & berapi-api memuliakan Tuhan pd hari Minggu, Tetapi pada hari-hari kerja kita menjadi pengikut Kristus yg tersembunyi. Ketika hendak memforward cerita ini pun, kita akan menyeleksi lagi, karena takut & tidak yakin akan reaksi teman2 kita. Kita hanya sibuk memikirkan apa nanti reaksi orang-orang, tapi kita lupa memikirkan apa yang Tuhan pikirkan tentang kita.
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Sumber: http://forum.wgaul.com/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar