Tantangan yang kita hadapi sekarang adalah konsistensi kita dalam berjalan dengan Tuhan. Apalagi di tengah masyarakat yang menawarkan begitu banyak kegiatan lain dan godaan uang yang dapat menjauhkan Anda dari menjadi murid yang berbuah. John Stam, yang menjadi martir di Cina pada tahun 1930-an, mengatakan ketika ia belajar di Moody Bible Institute, saat-saat tersulit dalam hidupnya bukanlah ketika ia belajar atau sedang melakukan pelayanan, namun lebih pada waktu saat teduh di kehidupan sehari-harinya. Meski demikian, teman-teman sekolah dan sahabat-sahabatnya mengakui bahwa ia memang mampu menjalani hidupnya dengan cara seperti Kristus.
Orang Kristen yang bertumbuh akan diharapkan untuk dapat menjadi kesaksian hidup dengan membagikan iman mereka akan Yesus. Namun, lewat berbagai wawancara dengan anak-anak muda yang ingin memasuki ladang misi, saya sadar bahwa banyak dari mereka yang masih sering merasa hidupnya belum menghasilkan buah-buah roh lewat gaya hidupnya. Oleh sebab itu, untuk belajar bagaimana membagikan iman di dalam Kristus saya menganjurkan dua cara, yaitu (1) dengan mempelajari sebuah pemaparan Injil yang bermakna dan (2) dengan secara konsisten membagikan hubungan pada Yesus untuk orang lain.
Memang hanya Tuhanlah yang dapat menumbuhkan rasa percaya seseorang lewat pekerjaan Roh Kudus. Namun, Ia juga merasa bahwa akan sesuai pula untuk memakai orang Kristen sebagai saluran informasi dalam membagikan Injil ketika mereka masih di bumi. Jadi, mulailah bagikan iman kamu dan lihatlah bagaimana Tuhan akan memakaimu!
Anak muda adalah generasi yang mendapat pencerahan tentang situasi dunia lebih dari semua generasi yang pernah ada sebelumnya. Lebih dari 30 ribu anak muda tiap tahunnya memperoleh kesempatan untuk melayani di luar negeri lewat program misi jangka pendek. Anda dapat menguji kesiapan Anda dalam menjadi saksi bagi Kristus kepada bangsa lain dengan pergi ke luar negeri atau dengan menjangkau orang-orang dari budaya lain yang ada di dalam negeri.
Sebuah pandangan akan dunia yang tercerahkan dapat memungkinkan Anda untuk melakukan langkah berikutnya dalam misi--pemuridan. Adalah penting bagi anak muda untuk tidak hanya membawa orang lain kepada Yesus, namun juga membimbing mereka dalam menjalin hubungan yang lebih intim dengan Tuhan. Saat Anda membimbing orang lain pada Kristus, mereka pun akan membawa orang lain kepada Kristus pula.
Dalam rangka bertumbuh sebagai orang Kristen dan menyiapkan diri menghadapi tantangan, amatlah penting bagi Anda untuk bergabung dengan anak muda yang lain dan kemudian membuat sebuah Pendalaman Alkitab (PA) mingguan. PA dan saat teduh harian akan mempersiapkan kita untuk membagikan bagaimana pekerjaan Tuhan dalam hidup kita.
Sebagai anak muda, kita juga harus terlibat dalam gereja lokal yang menyuarakan manifestasi dan kerinduan akan penginjilan yang didampingi pengajaran Alkitab yang benar. Dengan melakukan ini, kita akan tumbuh sebagai orang Kristen yang hidupnya diubahkan lewat sebuah persekutuan bersama orang lain yang telah bertumbuh dalam Tuhan. Di situ kita harus menemukan seorang yang telah dewasa rohani agar pertumbuhan dan arah kekristenan kita dapat dibimbing. Jika suatu hari kelak kita pergi ke luar negeri untuk melayani sebagai misionaris atau menjadi pemimpin sebuah gereja lokal di dalam negeri, Anda akan tahu bahwa ada sebuah tempat kecil untuk seorang "petualang" dalam pelayanan Kristen.
Penting juga bagi anak muda untuk mengakrabi pemahaman dasar alkitabiah untuk dunia misi. Kita perlu memahami bahwa menjangkau bangsa lain bagi Kristus bukanlah keinginan manusia, melainkan keinginan Tuhan untuk menyelamatkan mereka yang terhilang. Fakta mengenai keinginan hati Tuhan ini telah berulang kali disebut dalam Alkitab dari kitab Kejadian sampai Wahyu, bahwa perhatian Tuhan pada mereka yang masih terhilang sangatlah besar. Beban Tuhan pada dasarnya adalah juga tujuan dari gereja lokal kita. Gereja-gerejalah yang menjangkau masyarakat dengan Injil, mulai dari lingkungan tetangga mereka, kota, negara dan bangsa, sampai kepada seluruh bagian dunia.
Milikilah pengetahuan dan pengenalan akan tokoh-tokoh Alkitab seperti Musa, Daud, Gideon, Yohanes, serta Paulus. Belajarlah dari para pria dan wanita di masa sekarang yang telah dipakai Tuhan seperti Amy Carmichael, Jim Elliott, Hudson Taylor, Mary Slesor, William Borden, William Carey, William Cameron Townsend, dan tokoh lain yang telah berdampak besar dalam melayani Yesus di dunia. Membaca kisah hidup tokoh-tokoh tersebut akan menantang Anda dan menumbuhkan satu kepercayaan bahwa Tuhan pun akan dapat memakai hidup kita untuk membuat satu perbedaan dalam sejarah dunia.
Tuhan sedang mencari para anak muda yang mau menyerahkan segenap hatinya pada Yesus, yang mau membayar harga untuk menjadi berbeda dengan dunia, dan yang mau pergi ke mana saja dan melakukan apa saja untuk membuat Injil Kristus nyata dan hidup. Organisasi-organisasi misi di Amerika Serikat secara intensif juga terus mencari anak-anak muda untuk mengisi berbagai posisi penting dalam pelayanan misi di luar negeri.
Tentu, kita juga harus memiliki keyakinan pada fakta bahwa teladan hidup kita dapat mengubah dunia. Jika kita hidup dalam kemuliaan Tuhan, kita akan dapat mengubah sejarah. Ketika William Cameron Townsend pergi ke Guatemala untuk menjual Alkitab dalam bahasa Spanyol, usianya juga masih remaja, namun hatinya telah memiliki kerinduan seperti hati Tuhan dan hidupnya juga dijalani hanya untuk kemuliaan nama Tuhan. Usianya juga masih sangat muda ketika ia menjadi salah satu pendiri Organisasi Penerjemahan Alkitab Wycliffe (Wycliffe Bible Translators). Townsend mau bergerak bersama Tuhan dan telah mengirimkan enam ribu lebih misionaris ke berbagai belahan dunia. Mereka juga telah menerjemahkan Alkitab dalam ratusan bahasa. Mereka telah mengubah kehidupan banyak pribadi, suku, dan kelompok yang semuanya timbul karena pengaruh firman Tuhan, di mana dosa mereka diampuni, dan diberikan kehidupan dan harapan yang baru. Sering kali kita tidak menyadari bagaimana kehidupan seseorang mampu mengubah sejarah dunia.
Ada banyak kesempatan untuk ikut terlibat dalam misi. Ketika "Cambridge Seven" tinggal di Inggris untuk merekrut misionaris- misionaris yang baru saja lulus dari universitas pada tahun 1885, para lulusan muda itu kemudian membentuk sebuah kelompok bernama Kelompok Kaleb (Caleb Teams). Tujuan utama mereka adalah untuk merekrut anak-anak muda yang lain untuk bergabung dengan mereka yang telah membuat komitmen untuk menjadi misionaris. Proyek Kaleb ini memiliki dua tim yang mengunjungi sekolah-sekolah dan kampus-kampus selain juga gereja-gereja lokal untuk mengadakan program perekrutan. Berbagai organisasi pengirim misi seperti Wycliffe Bible Translators dan Frontiers, Inc., telah menugaskan beberapa calon misionaris muda mereka ke dalam kelompok-kelompok selama lebih dari dua tahun untuk melakukan pelayanan keliling. Tantangan mereka adalah "Datanglah dan bergabunglah bersama kami dalam pelayanan misi luar negeri!" (t/ary)
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Bahan diterjemahkan dan diringkas dari sumber:
Judul Buku : Missions Now This Generation
Judul Artikel Asli : The Challenge To Youth Today
Penulis : John E. Kyle
Penerbit : Baker Book House, Grand Rapids, Michigan 1990
Halaman : 43--47
Sumber pengambilan: http://misi.sabda.org/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar